Aba-Aba PBB Paskibra
Aba-Aba PBB Paskibra
ABA – ABA LAINNYA
- Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
- Langkah dapat di bedakan sbb :
- Langkah biasa 70 cm 96 menit
- Langkah tegap 70 cm 96 menit
- Langkah perlahan 40 cm 30 menit
- Langkah ke samping 40 cm 70 menit
- Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
- Langkah ke depan 60 cm 70 menit
- Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
- Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
- Maju Jalan
- Dari sikap sempurna
- Aba-aba : ” Maju Jalan ”
- Pelakasanaan :
- Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
- Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o lengan kiri 30o
- Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o dan ke belakang 300
- Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.
- Langkah Biasa
- Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
- Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
- Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
- Langkah kaki seperti jalan biasa.
- Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
- Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
- Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
- Langkah Tegap
- Dari sikap sempurna
- Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
- Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
- Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
- Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300.
- Dari Langkah Biasa
- Aba-aba : ” Langkah Tegap JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
- Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
- Kembali ke langkah biasa
- Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
- Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
- Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.
- Langkah Perlahan
- Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
- Aba-aba : ” Langkah perlahan maju JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
- Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
- Berhenti dari langkah perlahan
- Aba-aba : ” Henti GERAK ”
- Pelaksanaan :
- Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
- Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.
- Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
- Aba-aba……….Langkah ke samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
- Pelaksanaan :
- Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai ketentuan.
- Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
- Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
- Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4 langkah.
- Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.
- Langkah di Waktu Lari
- Dari sikap sempurna :
- Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang.
- Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
- Dari Langkah Biasa :
- Aba-aba : ” Lari – JALAN ”
- Pelaksanaan :
Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas.
Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
- Kembali ke langkah Biasa :
- Aba-aba : ” Langkah biasa – JALAN ”
- Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan di lenggangakan.
- Berhenti dari berlari
- Aba-aba : ” Henti – GERAK ”
- Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.
- Ganti Langkah
- Aba-aba : ” Ganti Langkah JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah biasa / tegap.
- Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
- Ujung kaki kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki sebelahnya.
- Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha.
- Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah baru.
- Gerakan ini di lakukan dalam satu hitungan.
- Jalan di Tempat
- Dari sikap sempurna :
- Aba-aba : ” Jalan ditempat – GERAK ”
- Pelaksanaan :
- Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti diangkat hingga paha rata-rata.
- Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa.
- Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan ( tidak melenggang )
- Dari Langkah Biasa :
- Aba-aba : ” Jalan di tempat – Gerak ”
- Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah kemudian jalan di tempat.
- Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa :
- Aba-aba ; ” Maju – JALAN ”
- Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.
- Dari Jalan di Tempat ke Berhenti :
- Aba-aba : ” Henti – GERAK ”
- Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
- Berhenti
- Aba-aba : ” Henti GERAK ”
- Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.
- Hormat Kanan / Kiri
- Gerakan Hormat kanan / kiri
- Aba-aba hormat kanan kiri – GERAK ”
- Pelaksanaan :
- Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
- Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
- langkah berikutnya di hentakan.
- Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450 hingga ada aba-aba ”Tegak gerak ”
- Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah.
- Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.
- Gerakan Selesai Menghormat :
- Aba-aba : ” Tegak – GERAK ”
- Pelaksanaan :
- Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah berikutnya di hentakan.
- Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali melenggang, pandangan kembali kedepan.
- Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan
- Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
- Aba-aba : ” Hadap Kanan / Kiri ” Maju – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Membuat gerakan hadap kanan / kiri.
- Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
- Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
- Aba-aba : ” Hadap Serong kanan / kiri – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
- Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas
- Balik Kanan Maju Jalan
- Aba-aba : ” Balik Kanan maju – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Membuat gerakan balik Kanan
- Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.
- Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
- Aba-aba : ” Belok kanan / kiri maju – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Penjuru merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
- Anggota lainnya mengikuti.
- Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
- Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
- Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
- Ke Balik kanan maju jalan.
- Aba-aba disesuaikan
- Pelaksanaan :
- Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik kanan / kiri.
- Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi dilangkahkan.
- Ke Belok Kanan / Kiri
- Aba-aba : ” Belok kanan / Kiri – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah.
- Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang baru.
- Anggota lainnya mengikuti.
Catatan :
- Dua Kali Belok Kanan
- Aba-aba : ” Dua kali belok kanan / kiri – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- # Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- # Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri – jalan.
- Tiap – tiap Banjar Dua Kali Belok
- Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri – JALAN”
- Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada tempat dimana aba- aba di berikan.
- Perubahan arah 1800.
- Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti
- Ke hadap kanan / kiri berhenti
- Ke hadap serong kanan / kiri berhenti
- Ke balik kanan berhenti
- Aba-aba Hadap kanan / kiri – henti GERAK
- Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
- Balik kanan henti – GERAK
- Pelaksanaan :
- Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu tanah.
- Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan.
- Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
- Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
- Berhenti ke Berhenti
- Aba-aba : ” Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
- Pelaksanaan :
- Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan di tempat,dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 900.
- Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah arah 900, kemudian berjalan di tempat.
- Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ” LURUS ”.
- Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti – Gerak .
- Berhenti ke Berjalan
- Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan ”
- Pelaksanaan :
- Gerakan seperti tersebut di atas
- Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan mulai berjalan.( aba-aba di berikan Komandan ).
- Berjalan ke Berhenti
- Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri – jalan ”
- Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
- Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”
- Berjalan ke Berjalan
- Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan ”
- Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
- Pelatih memberi aba-aba ” Maju – Jalan ”
- Seluruhnya melaksanakan berjalan.
- Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.
- Berhenti ke Berhenti
- Aba-aba ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
- Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian barisan mebuat gerakan Haluan kiri / kanan.
- Berhenti ke Berjalan
- Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju – Jalan ”
- Pelaksanaan :
- Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri.
- Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
- Berjalan ke Berjalan
- Aba-aba : ” Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan ”
- Pelaksanaan :
- Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
- Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
- Berhenti ke Berhenti
- Aba-aba : ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
- Pelaksanaan :
- Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
- Setelah aba-aba Henti – Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna